Akhir Dari Crypto Bull Run?

4 min readNov 18, 2021

--

Oke ternyata Bitcoin lanjut turun dari yang sebelumnya $68.400 ke $64.000. Kemarin turun lagi ke harga $59.100. Apakah ini akhir dari Bitcoin bull run 2021?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita lihat sisi makro ekonomi. Beberapa waktu yang lalu President Amerika Serikat, resmi menandatangani $1 infrastructure bill. Penandatangan tersebut juga meresmikan untuk setiap broker, termasuk broker crypto yang ada di US seperti Coinbase, wajib memberikan laporan mengenai usernya yang melakukan transaksi lebih dari $10k kepada Internal Revenue Service (IRS).

https://coinmarketcap.com/alexandria/article/biden-signs-1t-bill-that-could-hamstring-crypto?utm_source=ActiveCampaign&utm_medium=email&utm_content=Bitcoin+Plunges+10++%E2%9D%8C&utm_campaign=Tue+Nov+16+Newsletter_FF&vgo_ee=zoqkpxNNoWVhhcxTf8%2B3SXwFoqDlMHNmyq65fGLdufk%3D

Hal ini merupakan sentimen negatif terhadap pasar crypto. Terutama terhadap DEX seperti Uniswap, karena Uniswap termasuk broker. Bisa saja nanti, kedepan Uniswap mewajibkan user dari US untuk melakukan KYC, yang dimana sangat jauh dari filosofi crypto. Atau Uniswap akan memblock semua user dari US, jika ingin tetap beroperasi secara decentralized dan trustless.

Itu makro ekonomi, bagaimana dengan data on-chain, apakah ada tanda-tanda bearish? Mari kita cari tahu.

Investor Mulai Jualan

Kalau kita lihat pada metrik: Coin Days Destroyed, mulai awal November terlihat kenaikan penjualan Bitcoin. Saat ini penjualan Bitcoin dalam pada fase up-trend. Akan tetapi, penjualan yang dilakukan masih dalam keadaan aman, yang berarti tidak terlalu banyak berpengaruh terhadap harga Bitcoin seperti pada awal Januari 2021.

https://studio.glassnode.com/metrics?a=BTC&category=&chartStyle=line&ema=0&m=indicators.CddAccountBased&mAvg=0&mMedian=0&resolution=24h&s=1573877566&u=1636949566&zoom=730

Lalu, kalau kita lihat berdasarkan CDD moving average 7 hari, penjualan yang dilakukan masih dalam batas aman. Kalau kalian perhatiin, grafik bulan ini mirip dengan grafik bulan November 2020. Meskipun penjualan meningkat, harga Bitcoin juga naik. Ini dikarenakan market bisa meng-absord tekanan jual dari para investor, dalam kata lain, banyak trader masuk ke pasar crypto.

https://studio.glassnode.com/metrics?a=BTC&category=&chartStyle=line&ema=0&m=indicators.CddSupplyAdjustedBinary&mAvg=0&mMedian=0&resolution=24h&s=1573877566&u=1636949566&zoom=730

Hal ini merupakan hal yang wajar. Terutama untuk para investor yang sempat serok pada bulan Juli lalu saat FUD China dan Elon berlansung. Orang-orang yang serok waktu itu sudah mendapatkan profit yang lumayan. Sehingga, persantase supply dalam profit dan tedensi untuk melakukan aksi jual meningkat hingga 97.5%

https://www.theblockcrypto.com/data/on-chain-metrics/bitcoin/percentage-of-btc-supply-in-profit-7dma

Bitcoin Sudah Menyentuh Pucuk?

Jawabannya adalah belum! Jika kita cek menggunakan metrik: MVRV. Bitcoin belum mencapai harga tertinggi yang dia bisa. Saat ini level MVRV Bitcoin berada di angka 2.4–2.5.

https://cryptoquant.com/overview?search=MVRV

Hal ini bisa kita artikan bahwa, masih banyak ruang bagi harga Bitcoin untuk terbang lebih tinggi. Biasanya pucuk market terjadi ketika Bitcoin menyentuh zona overheat yang berada di angka ≥ 7.

https://studio.glassnode.com/metrics?a=BTC&category=&chartStyle=line&ema=0&m=market.MvrvZScore&mAvg=0&mMedian=0&resolution=24h&s=1573877566&u=1636949566&zoom=730

Kesimpulan yang sama juga bisa kita dapat dari metriks Realized HODL Ratio. Metrik ini menunjukan bahwa Bitcoin belum mencapai puncak tertingginya. Saat ini Realized HODL Ratio Bitcoin berada di tengah-tengah.